Kondisi Pasar Modal Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19

Ada tekanan dari lantai bursa terhadap IHSG untuk mengantisipasi, dengan cara BEI mengubah batasan auto rection di Bursa Efek Indonesia. Hal ini merupakan upaya untuk perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien. Akibat terus melambatnya pasar modal, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sudah menyiap 3 skenario realisasi  investasi. OJK dan SRO juga mengeluarkan 9 stimulus untuk menyelamatkan pasar modal.

Untuk Internasional di Filipina setelah presidennya melakukan sitem lockdown di Manila selama sebulan penuh dan menutup perdagangan bursa saham mereka hingga waktu yang tidak ditentukan. Dan hasilnya Filipina adalah salah satu negara di Asia yang terburuk setelah turun lebih dari 30% sejak awal wabah virus COVID-19 terjadi.

Dan mungkin banyak masyarakat mengatakan kenapa Indonesia tidak menutup lantai bursa, hal ini karena Indonesia sudah memikirkan banyak hal salah satunya dengan menutup lantai bursa hanya akan menimbulkan kepanikan pasar. Dengan pembatasan seperti itu tidak disukai oleh investor karena pergerakan modal tertahan.

Dengan keluarnya kebijakan-kebijakan sebagai stimulus pasar modal Indonesia, dan akhirnya IHSG  mengalami kenaikan. Pada penutupan per tanggal 17 April 2020, IHSG ditutup dan menguat 154,21 poin atau 3,44% ke 4.634,82 atau 4.635. tercatat 262 saham menguat, 132 saham melemah dan 131 saham satgnan di akhir sesi II. Dan Transaksi perdagangan mencapai Rp 7,29 triliun dari 8,66 miliar lembar saham yang diperdagangkan.

sumber: kompasiana.com

Author: Tim Redaksi Dekombat

About Tim Redaksi Dekombat

Website ini dikelola oleh Tim Redaksi Dekombat IMM FEB UMY

Check Also

Tim YSI PK IMM FEB Membuat Rumah Lalat dan Melakukan Penebaran Pupa

Pada Jumat (18/08/2023), semangat penuh dan komitmen tinggi terus dilakukan oleh Tim Young Sustainable Initiative …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *