Berakhir Sebelum Dimulai

Oleh : Immawan Apriyady

Dekombat.com

Setelah sekian lama tidak menuangkan sesuatu di beranda media sosial ini, akhirnya saya memutuskan untuk bercuit dan bermain bersama perspektif dan opini abal-abal saya. Ini mungkin hanya sebuah guratan kosong yang tak seberkualitas orang di luar sana. Cuitan ini yang semoga kedepannya terus dapat saya lanjutkan bermuatan tentang sebuah perspektif saya tentang garisan pola yang berkaitan dengan kehidupan pada diri pribadi dan sekitaran saya khususnya. Garis pola ini saya namakan “Berakhir Sebelum Dimulai.”

Garis pola berakhir sebelum dimulai yang saya maksud disini adalah pandangan saya tentang akhir itu adalah sebuah awal sebelum awal itu sendiri. Sampai di penjelasan ini mungkin semakin menunjukan kesan ketidak berisian tulisan saya ini yang hanya menyusun kalimat dengan mengulang dan membolak balikan frasa. Namun untuk coba menjelaskan kembali sebelumnya saya akan coba mengaitkan dengan masalah tentang budaya dalam bermedia sosial yang saya liat. Pada saat ini kebanyakan pengguna media sosial ingin mengunggah sesuatu itu biasanya karena suatu alasan yang orang lain inginkan ia unggah, atau melihat orang lain mengunggah sesuatu yang orang lain unggah dan menarik baginya. Yang mana hal tersebut bisa jadi bermakna baik atau bahkan sebaliknya. Contohnya seperti selebgram di mana ia akan mengunggah sesuatu yang mendapat banyak respon berupa view dan like, atau seperti layaknya saya yang kali ini mulai menulis dan menggunakan metode penulisan yang seperti ini yang mana terinspirasi dari akun-akun yang saya ikuti misalnya. Namun ada contoh yang ironis seperti misalkan apa yang telah kita posting yang menunjukan karakter dalam bermedia sosial kita yang padahal konten itu baik-baik saja, mendapat suatu respon yang buruk bisa jadi karena muatannya yang tidak seperti orang lain inginkan yang mana itu bertolak belakang dengan diri dan prinsip kita namun karena keterikatan terhadap respon tadi yang hanya ingin mendapat like yang banyak atau sanjungan dunia maya yang banyak dari viewers akhirnya kita membatasi dan mengubah fashion kreasi kita terhadap apa yang orang lain inginkan.

Nah, dari contoh yang ironis inilah terdapat dua garis pola Berakhir Sebelum Dimulai yang saya maksud. Pola pertama, adalah pola yang terjadi saat kita membatasi ruang kreasi kita dengan apa yang orang lain katakan dan mau, yaitu kita telah berakhir dalam kreasi terpenjara dengan apa yang orang lain katakan dan mau sebelum dimulai langkah kemerdekaan atas diri dalam berkreasi. Pola kedua, adalah pola yang akan muncul apabila kita berkreasi tidak membatasi diri kita dengan apa yang orang katakan dan inginkan, maka kita berakhir terhadap belenggu-belenggu yang membatasi kita berkreasi lalu meringankan langkah kita sebelum dimulai langkah-langkah pengembangan potensi kita dalam berkreasi.

Jadi untuk narasi ini, saya berpandangan akhirilah keterikatanmu terhadap belenggu yang menghalangi sebelum kau memulai langkah-langkah pengembangan potensi dirimu.

Author: Apriyady

Editor: Nur Ngaeni

About Tim Redaksi Dekombat

Website ini dikelola oleh Tim Redaksi Dekombat IMM FEB UMY

Check Also

Cerpen: AKU MENINGGALKAN NYA KARENA ALLAH

AKU MENINGGALKANYA KARNA ALLAH Oleh: Immawati Fara Daffa “Sakit itu bukan saat kita di jaukan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *