Buku ini ditulis oleh Ali Syari’ati, seorang tokoh intelektual syiah yang terkenal pada tahun 90-an. Didalam buku ini beliau berusaha untuk meluruskan pemikiran yang sederhana akan tetapi tidak disadari banyak orang. Bahwa selama ini, sepanjang sejarah, sejak zaman nabi Ibrahim hingga ia menulis buku tersebut. Agama bukan berkonfrontasi dengan non-agama. Agama berkonfrontasi dengan agama. Agama selalu berjuang melawan agama.
Maka demi mendukung argumennya tersebut. Didalam bukunya ia mendefinisikan ulang mengenai apa yang dimaksud dengan kufr, monoteisme, multiteisme, beberapa interpretasinya serta beberapa contoh singkat sejarah terkait konfrontasi agama. Bagi ali Syari’ati monoteisme lahir dari cinta, kesadaran, wawasan, primordial serta kebutuhan seseorang atas perintah – perintah tuhan. Sedangkan multiteisme adalah agama yang dipakai untuk memperbudak manusia diatas kelas-kelas social yang dibuat demi melegitimasi status quo oleh para penguasa. Maka dengan demikian pula, Ali Syari’ati sepakat dengan para intelektual yang mengatakan bahwa agama menentang kemajuan,pembangunan,kebebasan dan kesetaraan manusia.
Akan tetapi, Ali Syari’ati mengulik kesalahan para intelektual eropa yang mendefinisika secara global dengan konsep agama multiteisme. Para intelektual eropa dalam mendefinisikan agama, mereka memukul rata seluruh agama tersebut tanpa mengklasifikasi secara dalam. bahwa adanya perbedaan antara monoteisme dan multiteisme yang memang pada dasarnya peran monoteisme tidak disadari dalam sejarah. Padahal pada nyatanya monoteisme selalu hadir sebagai agama revolusioner untuk bangkin dan melawan multiteisme. Pada dasarnya kewajiban agama monoteisme adalah pemberontakan , penolakan dan berkata tidak dihadapan kekuasaan yang lain. Yang tidak lain persis seperti yang dilakukan para intelektual dan pencari kebebasan selama ini.
Author : Bidang RPK