DeKombat.com – Refleksi Milad Ke 58 & Peresmian Pusat Studi IMM DIY
Pada hari Senin, 14 Maret 2022 dilaksanakan acara Refleksi Milad ke-58 dan Peresmian Pusat Studi sebagai salah satu rangkaian acara Semarak Milad IMM ke-58 Daerah Istimewa Yogyakarta di Pendopo Jamhari, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Acara ini dilaksanakan secara langsung dan juga di tayangkan melalui youtube. Pada kesempatan kali ini Muhammadiyah menyungsung tema “Menguatkan Kemandirian”.
Beberapa tokoh Muhammadiyah menghadiri acara refleksi milad ke-58 dan peresmian pusat studi yang mana beliau adalah Prof. Dr. Haedar Nashir selaku ketua umum pimpinan pusat Muhammadiyah , Bapak Bachtiar Dwi Kurniawan, S.Pl.,M.Pa selaku sekretaris MPM PP Muhammadiyah, serta Prof. Azhar sebagai guru besar Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, serta seluruh pimpimnan cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Dewan Perwakilan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Mengutip dari sambutan yang disampaikan oleh Bapak Dr.Untung Cahyono,M.Hum “komitmen mulai hari ini berada di Muhammadiyah, sehingga pada saatnya nanti kita bukan lagi IMM kita akan disebut pemuda bagi laki-laki, aisyiah bagi perempuan” dimana dari kalimat sambutan tersebut mengisyaratkan kita yang masih menjadi anggota IMM untuk tetap dan terus berkomitmen di Muhammadiyah meskipun suatu hari nanti kita bukan IMM namun kita sudah membuat tinta hitam tentang sejarah bermuhammadiyah. Bagaimana memahami, menganalisis kebiasaan adik-adik IMM dalam ketaatan beribadah dan mengamalkannya. Dalam sambutan beliau juga disampaikan untuk tetap menguatkan pembinaan IMM agar jelas dalam setiap acara organisasi yang diadakan. Dimana dengan kuatnya pembinaan tersebut maka akan menguatkan IMM dalam ketaatannya untuk beribadah dan mengamalkan ajaran Islam. “semangat idealisme saat ini harus tetap dipertahankan sampai adik-adik mempunyai wewenang”
Pelaksanaan refleksi milad ke-58 dan peresmian pusat studi tak lain merupakan momen untuk menguatkan kemandirian IMM agar lebih kokoh dan kuat dalam keistiqomahannya meskipun pembinaan yang belum maksimal. Sesuai dengan tema yang diambil, dengan itu membangkitkan jiwa para immawan dan immawati yang mungkin saja sedang mati sehingga dapat hidup kembali serta bersemangat kembali demi menjunjung tinggi nilai Islam,serta menjadi militan yang sesungguhnya.
Jurnalis : Syamsiyah Yuli D
Editor: Tiarah Rahma A