Dekombat Meretas Empati Ditengah Apati
DEKOMBAT.COM – Prof. Ridwan Amiruddin pH.D mengatakan jika kehidupan new normal hanya bisa dicapai ketika suatu negara telah memenuhi sejumlah syarat. Dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, persyaratan yang dikeluarkan oleh (WHO) tersebut menjadi acuan seluruh negara yang terdampak pandemi Covid – 19.
“Kalau kita ingin melonggarkan pembatasan ini, dia (negara) harus memenuhi syarat,” ungkap Ridwan dalam diskusi daring bersama Gerakan Masyarakat Sadar Gizi, Komunitas Literasi Gizi, Literasi Sehat Indonesia, sadargizi.com dan Departemen Kesehatan Dewan Pengurus Pusat (BPP) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan, disimak di Jakarta.
Ridwan yang juga ketua dari Persakmi mengingatkan, pertimbangan yang matang dan kesiapan yang baik perlu dimiliki suatu negara sebelum negara memberlakukan konsep new normal . Bila mengacu pada WHO, ada kriteria yang diharuskan oleh suatu negara sebelum memasuki era new normal.
Krteria untuk negara yang siap melakukan new normal yaitu:
- Negara yang akan menerapkan konsep new normal harus memiliki bukti bahwa penularan COVID-19 di wilayahnya telah bisa dikendalikan.
- Sistem kesehatan yang ada sudah mampu melakukan identifikasi, isolasi, pengujian, pelacakan kontak, hingga melakukan karantina orang yang terinfeksi.
- Risiko pandemi COVID-19 harus ditekan untuk wilayah atau tempat dengan kerentanan yang tinggi.
- Penetapan langkah-langkah pencegahan di lingkungan kerja.
- Risiko terhadap kasus dari pembawa virus yang masuk ke suatu wilayah harus bisa dikendalikan
“Sebelum melonggarkan pembatasan, Anda harus memastikan kriteria-kriteria tersebut diterapkan. Jika tidak bisa, mohon Anda pikirkan kembali,” ujar Ridwan menirukan ucapan Direktur Regional WHO Eropa Dr. Hans Henri P Kluge.
Lalu, sudah adakah wilayah di Indonesia yang memenuhi 3 kriteria tersebut?
Jokowi setidaknya menyebutkan ada 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota yang siap menyambut new normal. 4 provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Gorontalo.
Author : Tim Redaksi Dekombat
