Tag Archives: Buku

RABU: Sepotong Senja untuk Pacarku

Peselancar Agung. “jazabel”“Aku lelah,” katanya kepada angin, “siapa yang tidak lelah berjalan tanpa henti sepanjang pantai menyaksikan mayat mayat bergelimpangan? Tapi aku tidak bisa berhenti meskipun aku sudah hampir tidak kuat lagi. Harus ada yang setidaknya melihat mayat-mayat itu. Harus ada yang sekedar menghormatinya. Kalau tidak, siapa yang akan melakukannya? …

Read More »