Dekombat Meretas Empati Ditengah Apati
Nikmatnya Mencumbu Alam Semesta
Sumber : Pinterest
Oleh : IMMawan Hambaallah.
“Dan bila di katakan kepada mereka: “janganlah kamu membuat keruskan dimuka bumi,” mereka menjawab: “sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”. Igatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar” (QS al-baqarah:11-12)
Terdapat beberapa unsur manusia yang pertama unsur materi, yaitu fisik manusia dan unsur ruh, yaitu hati dan jiwa manusia. Selain dua unsur tersebut ada satu unsur yang membuat manusia menjadi makhluk Allah yang paling sempurna di banding makhluk yang lainya, unsur tersebut ialah akal.
Di era modern yang katanya era milenial ini manusia semakin gencar mengasah akal ilmu pengetahuan mereka, berusaha untuk menghindari situasi keterbelakangan (underdevelopment) tapi malah menjadi ketermajuan (overdevelepmen).
Mengasah ilmu pengetahuan seakan-akan “hidup hanya untuk makan dengan roti semata” padahal masih ada nurani, naluri, intuisi, dan imajinasi yang masih dapat di konsumsi. Membunuh tuhan,anti-akhirat, desakralisasi alam untuk di ekspliotasi secara membabi buta dan penuh kesewenangan seakan-akan sudah menjadi konsumsi sehari-hari, maka benar manusia seakan-akan telah memotong akar dari ilmu pengetahuan itu sendiri.
Masih teringat berita seorang nenek tua yang mengambil kayu untuk dijadikan kayu bakar karna kehendak akal manusia harus di penjarakan, masih teringat pembangunan bandara NYIA akibat akal manusia penggusuran dilakukan dengan membabi buta, pembakaran hutan yang di lakukan oleh pihak-pihak tertentu hanya untuk kepentingan pribadi. Maka sekali lagi Allah membuktikan bahwa Al-qur’an tidak pernah termakan oleh zaman.
“In traditional societies, nature was seen as one’s wife, but the modern west turn it into a prostitute”
#sayeedhusseinnasr
