Tentang Hidup dan Mati

Editor : Tim Redaksi Dekombat

“Tentang Hidup dan Mati”
“Hidup tak perlu terlalu lama, jika dosa yang berkuasa.” Lantunan lirik ini terdengar jelas merasuk telingaku dengan tegas bersama desir angin sore di seperempat Jalan Cokroaminoto menuju Godean. Memberi kesan yang dalam padaku dan tanda tanya besar, “Apakah aku lebih baik mati atau tetap melanjutkan hidupku?” Yang jelas aku sadari, aku tidak melakukan hal-hal baik untuk orang lain bahkan untuk diriku sendiri. Semakin kutanya, pikiranku semakin mengiyakan bahwa memang aku tak melakukan hal-hal baik. Hingga akhirnya semakin besar tanda tanya yang diberikan dan belum sempat terjawabkan.

Di hari lain, aku kembali dipertemukan dengan lantunan ini tanpa sengaja di halaman belakang kontrakan. Dengan tenang, kembali aku susun pertanyaan-pertanyaan sembari kuseruput teh hangat ditemani pemandangan jalan lingkar yang dipenuhi hiruk pikuk kendaraan. Ada hal lain yang kusadari dari nada penghantar lantunan ini di bagian akhir. Melodi itu seakan mengajakmu untuk mati, namun memintamu untuk tetap hidup. Yang kurasa hanya semakin abu, jawaban seperti apa sebenarnya yang harus kudapatkan.

Dalam satu lamunan di pojokan kamar, aku kembali menyadari satu hal bahwa di bagian lirik lain berbunyi “Jika harus mati, maka matilah.” Itu jika, iya hanya jika, semua pertanyaan yang menyeruak itu tak perlu jawaban. Semua hanya jika, lantunan ini memberiku pilihan dengan jika. Dengan ini aku coba mengubah liriknya dengan “Jika hal baik yang berkuasa, hiduplah dengan lebih lama.” Menurutku jawaban ini tidaklah salah, “jika” itu memberiku pilihan untuk menentukan jawabanku sendiri mengenai hal ini. Yang setidaknya dapat membiarkan diriku untuk tetap hidup dengan alasan dan syarat. “Semoga matimu, mati muda. Semoga matiku, mati muda.”

Author : Immawan Luqman H

About Tim Redaksi Dekombat

Website ini dikelola oleh Tim Redaksi Dekombat IMM FEB UMY

Check Also

Sejarah Muhammadiyah : Muhammadiyah Setelah KH. Ahmad Dahlan Wafat

Pesan terakhir KH. Ahmad Dahlan sebelum wafat: “Nampaknya ajalku akan sampai, aku sudah tidak lagi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *