Category: Puisi

  • Puisi: PEREMPUAN AGEN PERUBAHAN

    Puisi: PEREMPUAN AGEN PERUBAHAN

    PEREMPUAN AGEN PERUBAHAN(Melynia Kartika A) Untuk Immawati,Kau perlu ingat bahwa perempuan adalah makhluk yang indah dan kau tak perlu menyangkal akan hal ituPerempuan adalah makhluk hebat yang mampu menciptakan perubahan pada dirinya dan lingkungan sekitarnyaPerempuan tak boleh di pandang sebelah mataPerempuan pun mampu berprogres dengan jalan pikirannya yang terbukaPerempuan adalah agen perubahan bagi semesta dan…

  • PUISI: Waktu Hidup

    PUISI: Waktu Hidup

    Waktu Hidup. Bergerak berdampingan bersama waktu.Menyambut hari demi hari kian berlalu.Hidup tidak selalu berjalan lurus pada harapan.Banyak rintangan maupun tantangan.Tetapi yakin, adalah modalku meraih impian. Menatap jingga yang kian tenggelam.Sore ini menuju suasana malam.Duduk diam terpaku menatap arus kehidupan.Membayangkan jalan hidup meraih impian. Senjaku disertai kopi pahit.Disertai rasa kian menjerit.Meronta tangis menghadapi hambatan.Aku tetap kuat…

  • Review Buku: Cinta yang Datang Tak Harus Menghapus Jejak yang Lalu

    Review Buku: Cinta yang Datang Tak Harus Menghapus Jejak yang Lalu

    Perjamuan Jiwa Bangunlah Cintaku, bangun..! Karena jiwaku memanggil-manggilmu dari seberang lautan, dan menawarkan kepadamu sayap-sayapnya yang melintasi gelombang ombak yang ganas. Bangunlah, karena sunyi telah menghentikan derap kaki kuda dan langkah pejalan kaki. Rasa kantuk telah memeluk ruh setiap lelaki, sementara aku terbangun sendiri. Rasa rindu membukakan kertas surat tidurku, cinta membawaku dekat denganmu, namun…

  • BUDI BERMAIN DENGAN KESEJATIAN

    BUDI BERMAIN DENGAN KESEJATIAN

    Pohon akasia kini telah rapuh, tumbang dan terbakar Rantai tak lagi kuat sudah putus atas nama golongan Kapas kapas sudah menjadi kapuk tak lagi menjadi milik bersama Padi padi sudah hilang termakan aspal dan tembok pembangunan Pancasila hanya rapalan rumus buntut belaka Budi termenung sambil menulis itu semua Budi kecil menginjak usia remaja, sudah pantas…

  • The POEMS

    The POEMS

    KELOPAK BUI Kusebar kelopak rupa kelam Belahan hijau berlatar alam Terhidu esensi alam Napak tilas ego menyalang Helai keping membelai raba Sentuhan maya memuai daya Rapuh tak beraroma Letih gugurnya nyawa Hingga denting gelembung menepi Membui, membias, Inkarnasi kasualis Tinggalkan lelap Rezimnya bentara MENEPIS BILA Bila… Gelak tawa terjatuh rela Saban kelak tenggelam jua Bila……

  • Alegori Cinta

    Alegori Cinta

    فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu,” Mencintaimu mu, berarti melucuti seluruh pakaianku agar kau selalu senang, tenang dan selalu terbalut dalam kehangatan. Walaupun disisi lain aku harus merasakan kelaparan dan kedinginan yang amat sangat. Mencintaimu membuatku hilang akal, layaknya orang gila yang bertindak melebihi manusia pada umumnya. Kadang membuat…

  • Untukmu Wanitaku

    Untukmu wanitaku Wanita,oh wanita kau begitu mempesona hingga menjadi merana Cadar yang kau kenakan menjadi banyak perbincangan Baju seksi yang kau pakai begitu indah untuk dinikmati Kaindahanmu terbawa kemimpi Membuatku lupa diri Tak ada alasan untukku mengagumimu Sampai seenaknya mempermainkanmu Begitu besar dosaku kepadamu Melupakan cinta suciku untukmu Sekarang kau pergi untuk mengabdi Berjuang untuk…

  • Pengagum Sajakmu

    Pengagum Sajakmu

    PENGAGUM SAJAKMU Tiada keberpihakan yang tak terbayang Mencari-cari dekik yang tak berupa Desis nafas yang terdengar nyata Namun hembusannya tak dapat terhela Gemericik air berpadu menjadi genangan Airmata bersatu menjadi kegundahan Abstraksi indera kian menjiwa Tiada pernah habis memilukan kepergian Sang Perwira Ku terus cari sajak yang cocok untukku Sembari berjalan dan terus menggerutu Sajakku…

  • Aku pergi, untuk kembali

    Aku pergi, untuk kembali

    Aku Pergi, Untuk Kembali Meski badan terasa tak nyaman Tangan pun tak henti bergetar Pandangan tak lagi jelas Dan kapala terasa sangat berat Ku mantapkan langkah untuk pergi Meski hanya selembar kain lusuh Yang melindungi tubuhku Dari sejuknya udara malam kala itu Perlahan namun pasti Tak pernah sekalipun aku melihat ke belakang Karna aku tahu…

  • Cinta, ambisi dan ketololan

    Cinta, ambisi dan ketololan

    Cinta, Ambisi, dan Ketololan Juwita malam itu ku namai laila Dia lahir saat batas hari Cantik alami tanpa polesan sana sini Dia bertahtakan langit, siapa orang pasti jatuh hati Persaingan manusia di bumi Menggetarkan bahari Membuat juwita laila sakit hati Penduduk langit hanya bisa meratapi Jika langit bisa ditandang sudah pasti aku akan datang Menenangkan…